Tuesday 15 November 2016

SUNGGUH SOLATKU, IBADAHKU, HIDUPKU DAN MATIKU HANYALAH UNTUK ALLAH, TUHAN SEKALIAN ALAM

SUNGGUH SOLATKU, IBADAHKU, HIDUPKU DAN MATIKU HANYALAH UNTUK ALLAH, TUHAN SEKALIAN ALAM

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus dalam kalangan tiap2 seorang Rasul (dengan memerintahkannya menyeru mereka): Hendaklah kamu menyembah Allah dan jauhi taghut” [An-Nahl: 36]

Perintah Allah kepada Hambanya:
1.       Menyembah Allah
2.       Menjauhi taghut

Apa yang faham bila disebut tentang menyembah Allah? Pasti jawapan yang muncul adalah; solat, beribadah, mengerjakan perintah2 Allah.

Apa pula maksud di sebalik menjauhi taghut? Mungkin perkara pertama yang terbayang adalah menjauhi tahyul dan perkara-perkara syirik.

“Tunjukilah kami jalan yang lurus. Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanyaNya; bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalam mereka yang sesat” [Al-fatihah: 6-7]

Meyembah Allah dan menjauhi tanghut boleh membawa kepada mengabdikan diri hanya kepada Allah semata-semata (tidak menyekutukan dengan yang lain).

Tanghut? Boleh juga kalau nak faham dengan perkataan “syaitan”

“Bukankah Aku telah memerintahkan kepada mu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang yang nyata bagi kamu” [Yassin: 60]

Istilah Taghut/syaitan mencakup segala kejahatan yang dilakukan kaum jahiliyyah, seperti menyembah bahala-bahala, berhakim dan meminta pertolongan dengan berhala.

“Tidakkah engkau Muhammad memerhatikan orang2 yang mengaku bahwa mereka telah beriman kepada apa yang diturunkan sebelum mu? Tetapi mereka masih menginginkan tetapan hukum kepada taghut padahal mereka diperintahkan untuk mengingkari taghut itu. Dan setan bermaksud menyesatkan merekan dengan kesesatan yang sejauh-jauhnya” [An-Nisa: 60]

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat. Kerana itu barangsiapa yang ingkar kepada taghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang pada tali ALLah yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” [Al-Baqarah: 256]

TIDAK ADA PAKSAAN DALAM AGAMA

Janganlah memaksa seseorang pun untuk memasuki agama KERANA GAMA ISLAM ITU 
SUDAH JELAS DAN TERANG.

Dalil-dalil sudah nyata, seseorang tidak perlu untuk dipaksa; namun:

1.       Orang yang ditunjukkan islam
Akan dilapangkan hatinya dan disinari mata hati oleh Allah, maka akan masuklah ke dalam islam secara terang benderang
2.       Tidaklah berguna memaksa untuk masuk islam
Hatinya telah dibutakan oleh Allah, pendengaran dan penglihatan sudah dikunci oleh Allah.

KEKAFIRAN KEPADA TAGHUT DIDAHULUKAN DARIPADA KEIMANAN KEPADA ALLAH

Satu perbuatan yang mengandungi isyarat yang halus bahwa perkara utama yang harus dilakukan adalah:

1.       Membersih kalbu
2.       Membuang kepercayaan kepada Taghut yang ada dalam kalbu
Jika kalbu itu kosong dan bersih, maka dapat diisi dengan keimanan kepada Allah dan keimanan dapat meresap ke dalamk kalbu. Ingat!! , keimanan tidak akan melekat kecuali Allah sebagai pemeliharaannya. Maka tiada siapa yang mampu mencabut keimanan yang utuh terpaksa di kalbu dan

TUGAS KITA SEBAGAI DAIE

Sesungguhnya kewajibanmu adalah menyajikan Islam melalui keyakinan Islam yang toleran, memberi petunjuk dan menunjukkan manusia.

Tugas kita sebagai manusia adalah merenungkan aqidah ini, menelaah dalil-dalil, hujah-hujah dan argumentasinya yang merupakan konsepsi sempurna dan tidak meragukan
Allah menjadikan Islam itu mudah dan toleran, sehingga sampai batas kemampuan manusia merenungkannya dengan menggunakan akal dan pemahaman yang dianugerahkan oleh Allah

“Allah pelindung kepada orang2 beriman; Dia yang mengeluarkan mereka dar kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang2 yang kafir, pelindung2nya ialah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kgelapan. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalam” [Al-Baqarah: 257]

Marilah kita sama-sama

1.       Abdikan diri kepada Allah sepenuhnya
2.       Kerjakan segala urusan harian kerana Allah
3.       Serahkan urusan kepadanya
4.       Bertawakkal kepadanya
5.       Jauhilah dari perkara-perkara yang boleh menjauhkan diri kepada Allah
6.       Hati kosong, isilah dengan keimanan yang suci
7.       Hati kotor, bersih kan dan buanglah kekotoran dari hati
8.       Carilah diri yang sebenarnya yang ingin dihadapkan dihadapan Allah kelak






Monday 14 November 2016



 Who Are You ?? 
 Why you are here ??
 Where you will go??

Soalan-soalan yang akan bermain di benak fikiran. Bila dipikir siapa diriku, pasti aku akan menjawab..
aku bla.. blaa.. blaa.. aku akan menyebut namaku, aku anak kepada kedua ibu bapa ku. Namun, adakah itu jawapannya??

Adakah kita boleh abaikan tentang persoalan-persoalan ini. Ini soal diri kita, aku pasti.
Tidak, kita tidak boleh mengabaikan siapa diri kita sebenarnya. Karena sesungguhnya setelah kita mengenal diri kita maka kita akan mengetahui makna dan tujuan hidup kita di dunia. Mereka yang mengabaikan masalah jati diri adalah orang-orang yang tidak memiliki keberanian untuk memahami hidupnya. Maka jadilah mereka orang-orang yang labil, ikut-ikutan, dan berjalan tanpa arah. 
Mereka berkata “Jalani saja hidup ini”. Maukah kalian menjalani kehidupan ini tanpa arah dan tujuan? Yang keptusannya berakhir dengan kesedihan. Aku sendiri tidak mau. Aku ingin hidup aku ini sejahtera, dan berakhir dengan senyuman indah. 

Maka kita harus tahu dan harus menemukan jati diri kita agar kita tahu arah tujuan hidup kita.
Jadi, bagaimana cara kita ingin kenali dir secara benarnya??

jawapan pasti ad... aku yakin

Hanya Allah yang tahu siapa kita, untuk apa kita ada, dan mau kemana kita. Karena Allah yang menciptakan kita. Dan kita sering tidak ambil peduli dalam mencari konsep jati diri yang sebetulnya sebagai manusia, selain hanya mengejar kejayaan di dunia ini. Marilah kita mula mengatur langkah mengenal jati diri yang sesuai dgn islam.

A.    Siapa aku ? / Who are you?

Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah dari saripati tanah yang di beri potensi hati, akal dan jasad. Sehingga Allah menetapkan manusia sebagai makhluk tertinggi kedudukannya di antara makhluk lainnya, karena kita memiliki potesi tersebut. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman :

As-Sajdah Ayat  :7
Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.

As-Sajdah Ayat : 8
Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.

As-Sajdah Ayat : 9
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.

Jadi terjawab sudah pertanyaan pertama, Aku adalah manusia yang diciptakan Allah dari sebaik-baiknya ciptaan melaui permulaannya dari saripati tanah, yang kemudian menjadikan keturunan ku dari saripati air hina, kemudian ditiupkan roh kedalam jasad, dibuatnya kita mendengar, melihat dan merasakan melalui hati. 

Jika kita mengenal siapa kita, maka kita akan bersyukur atas penciptaan kita kepada Allah. Namun sayang kebanyakan kita lupa hingga sedikit sekali kita bersyukur atas perlakuan Allah kepada kita. Kita adalah Manusia yang di ciptakan Allah dari air hina dan di beri potensi yang sangat luar biasa hingga kita derajatnya lebih tinggi di bandingkan makhluk ciptaan Allah lainnya. Alhamdulillah.

B.     Untuk apa aku ada ? Why you are here?

Manusia diciptakan memiliki dua tujuan dari Allah yaitu Sebagai Khalifah di muka bumi dan Beribadah kepada Allah SWT. Tak ada tujuan lain, semua aktiviti kehidupan kita sebagai manusia harus berlandaskan 2 tujuan yang di berikan Allah tersebut. Dalam segala hal, baik dari segi pekerjaan, bergaul, dan segala macamnya harus berlandaskan 2 tujuan tersebut. Maka dari itu kita diberikan Allah Akal, Hati dan Jasad agar mampu memikul beban dari ke 2 tujuan tersebut agar berjalan dengan baik.
Seperti Firman Allah SWT :
Adz-Dzaariyat Ayat : 56
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Al-Baqarah Ayat : 30
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Jadi aku ada sebagai khalifah dan beribadah kepada Allah SWT.

C.     Dan kemana aku mahu pergi ? Where you will go

Bukan hanya sebagai orang yang tak berjaya menjadi orang yang berjaya, bukan hanya dari miskin menjadi kaya. tetapi tujuan kita sebagai makhluk ciptaan Allah adalah Kampung Akhirat, yang hanya ada 2 pilihan Syurga atau Neraka.

Kejayaan, kekayaan, banyak anak, dan mempunyai istri/suami yang cantik/ganteng hanyalah hiasan-hisan dunia yang semu dan akan kita tinggalkan. Karena sesungguhnya kita ini adalah makhluk kampung akhirat. Disanalah rumah kita sesungguhnya, di syurga atau neraka. Sekarang pilihan berada di tangan kita, kita mau memilih yang mana ? dan pasti sebagian banyak manusia memilih Syurga  ?. untuk menggapai syurga itulah Allah meletakkan garis panduan dan rujukannya di dalam Al-Quran.Samada kita taati atau kita ingkari. Bila kita taati maka syurga adalah rumah kita. Bila kita ingkari maka nerakalah rumah kita (Tujuan kita).

Adapun Firman Allah dalam meluruskan tujuan perjalanan kita di bumi adalah sebagai berikut :
As-Sajdah Ayat : 19
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka jannah tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang mereka kerjakan.

As-Sajdah Ayat : 20
Dan adapun orang-orang yang fasik (kafir) maka tempat mereka adalah jahannam. Setiap kali mereka hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka: "Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu mendustakannya."

Akhirnya kita pun tahu Siapa kita ? Dari mana kita ? dan Mau kemana Kita ? yang sesungguhnya. Bahwa kita adalah manusia yang berasal dari saripati air hina, di ciptakan sebagai khalifah dimuka bumi untuk beribadah kepada Allah, agar mendapatkan kesenangan yang abadi di Syurga nan Indah di kampung akhirat.
Bila kita mengetahui konsep Jatidiri menurut islam ini maka kita akan menjalani kehidupan ini dengan tenang dan tawakal kepada Allah. Bahwa apa yang telah kita dapat, apa yang telah kita lakukan adalah untuk membantu sesama dan beribadah kepada Allah demi mencapi tujuan syurga. Dan bila kita mengenali dari apa kita di ciptakan maka kita akan menjadi manusia yang tak berjalan dengan kesombongan di muka bumi dan senantiasa kita menjadi hambanya yang benar2 bersyukur karena telah menjadi salah satu makhluk yang sempurna di bandingkan makhluk Allah lainnya. 


TAMAT  -DEEN-